Beritasiber.id – Makale -Tana Toraja, Pembukaan Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) dan Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) PGI 2024 pada Kamis (31/10/2024) di Makale Tana Toraja, berlangsung meriah dengan berbagai penampilan tari-tarian, pementasan drama tentang tantangan dan krisis yang dihadapi gereja oleh tim teather Gereja Toraja, serta permainan angklung dari Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT).
Suara riuh tepuk tangan dan sorakan dari mereka yang hadir semakin menghidupkan suasana di Plaza Makale, tempat acara pembukaan. “Sangat meriah bikin senang dan terberkati, karena gak tau kapan lagi bisa hadir di acara seperti ini, bisa mungkin sekali seumur hidup,” ujar Ester (40), jemaat Gereja Toraja Rantepau. Terik matahari yang semakin menyengat, tidak mensurutkan peserta untuk tetap setia mengikuti acara hingga akhir.
Acara pembukaan diawali defile pembawaan bendera Merah Putih, bendera PGI dan Gereja Toraja. Dilanjut barisan prosesi pendeta Gereja Toraja, PWGT, PKBGT, PPGT, dan GMKI. Menyusul barisan peserta PPRG dan PRPrG dari berbagai wilayah dengan mengenakan baju daerah masing-masing.
Sukacita pembukaan semakin sempurna dengan pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Dr. Johanna R. Tangirerung. Dalam khotbahnya, dosen UKI Toraja ini mengingatkan kaum perempuan dan pemuda untuk menjadi pembawa terang, yang membuahkan keadilan dan kebenaran, di tengah masih banyak hambatan dan tantangan, baik internal maupun eksternal.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum BPS GT, Pdt. Alfred Anggui menyambut dengan sukacita kehadiran seluruh peserta PRPG dan PRPrG di Tana Toraja, sekaligus berharap melalui kegiatan ini menghasilkan gagasan serta pemikiran konstruktif bagi kehadiran gereja di tengah kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan bergereja.
“Di Tana Toraja ini kita mempertemukan para perempuan dan pemuda yang hebat dari berbagai daerah di Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa keduanya memiliki peran penting dalam rangka menghasilkan generasi terbaik bagi bangsa, negara, dan gereja,” ujar Pdt. Alfred Anggui dalam sambutannya.
Apresiasi terhadap kehadiran peserta juga disampaikan Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung. “Kami berterimakasih atas penunjukkan Toraja sebagai lokasi kegiatan, dan mengapresiasi seluruh peserta yang datang. Semoga melalui kegiatan ini dapat merumuskan ide-ide cemerlang dalam menatap masa depan gereja, bangsa, dan negara,” katanya.
Theofilus Allorerung menambahkan, Toraja merupakan tempat persemaian dari toleransi hidup beragama. Hal ini dibuktikan dengan meski umat Kristen menjadi yang terbesar, namun meski demikian tidak pernah sekalipun terbesit dia harus menjadi terbesar dalam segala hal, tapi bersama-sama membangun kehidupan bersama yang diberkati Tuhan.
Sementara itu, Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacklavyn F. Manuputty mengajak semua yang hadir untuk mengucap syukur kepada Tuhan karena dapat berkumpul kembali setelah lima tahun, dan melewati tantangan pandemi covid 19 yang mendera bangsa, sekaligus mengingatkan kerapuhan manusia.
Dalam sambutannya, Sekum PGI juga menyinggung tingginya tingkat perceraian dalam rumah tangga Kristen dari waktu ke waktu, KDRT, hingga kasus bunuh diri dikalangan pemuda. Sehingga persoalan-persoalan itu menjadi tantangan bagi PGI, dan mengangkatnya menjadi isu strategis Spiritualitas Berbasis Keluarga.
Lewat pertemuan raya ini, lanjut Pdt. Jacky, perempuan dan pemuda yang hadir dari berbagai wilayah dapat saling berbagi kasih, menjadi kesempatan merayakan cinta agung Allah, dan dibawah tema SR XVIII PGI, memancarkan terang Kristus yang membuahkan keadilan dan kebenaran.
Seremoni pembukaan PRPG dan PRPrG PGI 2024 ditandai dengan pemukulan gendrang oleh Ketua Umum BPS GT, Bupati Tana Toraja, Ketua Panitia PRPrG, serta perwakilan perempuan dan pemuda, disaksikan seluruh peserta, warga jemaat GT, MPH-PGI, Pengurus BPS GT, Ketua Panitia SR XVIII PGI, unsur Forkopimda, serta undangan lainnya. Rangkaian pembukaan yang berlangsung sekitar 4 jam, ditutup dengan doa syukur dan jamuan kasih.
Team PWGI
sumber :@ https://pgi.or.id/